Saturday, November 19, 2016

MONY BOTANICAL DRINK


Teh Hijau Botanical Drink, Ekstrak bunga Krisan dan Cincau

dikutip dari indomaret.com
Pertama kali beli produk teh ini serasa isinya tanam-tanaman, pandangan pertama liat merknya botanical dan gambarnya daun-daunan sih…hehe. Minuman teh yang diproduksi PT. Monysaga Prima ini ketika diminum, mirip sekali dengan rasa Liang Cha milik OT. 

Namun, rasa cincaunya lebih nendang Liang Cha, maklumlah, untuk yang Liang Cha emang dominasi dari cincau. Teh dengan botol yang didominasi warna merah ini, komposisinya terdiri dari air (ya pastilah ya, hehe), gula, teh hijau bubuk (0,15%), Ekstrak bunga krisan (0,13%), dan perisa alami licorice. Apa itu krisan yang licorice ya? Pas cek-cek di internet, sayangnya tidak ada promo penjelasan dari produsen produk ini. 

Dibandingkan dengan produsen minuman teh yang lainnya, emang lebih massif yang lain, seperti fiesta white tea yang penjelasannya detail dari petikan buah sampai kemasannya yang aseptic di websitenya. Sampai produk teh gelas, yang mulai dari website ama instagramnya begitu update,, bikin kuis-kuis segalaa… Hm, menjalin kedekatan dengan konsumen kali yaa, biar lebih cinta ama produknya.hehee…(pantesan teh gelas ini bisa jadi top brand, hehe). Tapi untuk iklan visual sudah ada, cek di youtube, botanical ini membranded dirinya dengan "dinginkan panas di luar dan di dalam." Mungkin karena krisannya kali ya..hehe

Oke, kembali ke komposisi produk, karena ceki ceki di websitenya nggak kebuka (entahlah kenapa??), akhirnya dicari sendiri deh hebatnya si krisan ama licorice ini. Menurut sumber dari amazine.co, teh krisan memiliki banyak manfaat mulai dari mengurangi flu bagi yang sinusitis (karena mengandung vitamin C), zero cafein, penurun suhu tubuh pada saat panas, sampai nurunin kadar kolesterol, wah-wah banyak juga rupannya yaak, detail manfaat bisa klik disini ya

Nah, buat yang licorice ini, kata alodokter.com, dia merupakan tanaman yang punya citarasa manis, yang bisa ditambahnya untuk produk minuman, bahkan rokok..hehe. Licorice ini dipercaya sebagai obat herbal untuk beberapa penyakit bahkan untuk kosmetik. Tapi sekali lagi, sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik, jika kita mengkonsumsi licorice berturut-turut dalam satu bulan, bisa mengakibatkan kelelahan, hipertensi, dll.

Nah, kembali ke botanical drink nih,  minuman ini dikemas oleh PT. Hokkan. Kalau lihat dari history reviewku, si hokkan ini keren. Dia bikin the hijau indomaret, fiesta white tea, dan si mony ini… Ini yang ketahuan lho ya, yang belum ketahuan pasti lebih banyak, xiixixi.

Harga teh ini juga pas dikantong, kemarin sih beli harga 4 ribuan dengan kemasan 330 ml.Dan akhirnya, minuman ini cukup recomended untuk diminum, tapi tolong pertimbangkan juga efek sampingnya jika kebanyakan minum, hehe.. Saran nih buat si mony, perlu promo lagi buat produk tehnya, edukasi ke masyarakat perlu lho biar botanical ini makin greget dan lengket buat kami-kami. Oke, sekian review kali ini.




Monday, November 14, 2016

Review Fiesta White Tea

Minuman dari Teh Putih Pilihan, Rasa Enak dan Menyegarkan


fiestawhitetea.co.id
Produk the yang siap minum (RTD) saat ini memang laris manis dipasaran. Ketika saya belanja di minimarket, berjajar berbagai varian teh dengan manfaat masing-masing. Dulu sih strategi penjualan untuk teh, titik poinnya hanya dirasa. Namun dengan persaingan yang ada, berbagai pemain industri the memberikan manfaat lebih. Salah satunya ya yang diulas ini, Fiesta White Tea.

Teh yang diiklankan oleh Agnes Monica ini mengklaim kalau bahan tehnya berasal dari daun teh termuda pilihan. Menurut lansiran dari batam pos, Yohan Arsianto selaku Brand Manager mengatakan bahwa fiesta white tea ini dihasilkan dari daun teh termuda atau disebut silver needle. Kerennya lagi, agar antioksidannya tetap ada, daunnya diuap tanpa proses penghancuran maupun fermentasi.

Kami menggunakan teknologi Aseptic Cold-Filling yang ditujukan untuk menjaga kualitas aroma, rasa dan kebaikan teh tersebut. Daun teh yang sudah diproses menjadi minuman dipanaskan pada suhu 136 derajat celcius dalam waktu beberapa detik untuk mematikan mikroba tanpa merusak daun teh itu sendiri, kemudian dikemas dalam botol steril pada suhu 25 derajat celcius sehingga Fiesta White Tea tahan untuk jangka waktu lama, selama tutupnya masih tersegel sempurna. Daun teh yang termuda dan proses yang singkat tersebut yang membuat rasa Fiesta White Tea sangat ringan tehnya dan menyegarkan.” ujarnya.

Oke, untuk masalah kesehatan, menurut laman dari klik dokter, white tea ini mempunyai segudang manfaat, mulai dari antioksidan, pencegah kanker, penurun darah tinggi, melindungi jantung dan tulang, antibakteri dan virus serta memelihara kesehatan kulit. Wuah, banyak juga rupanya yaa...

Hmm, dengan kualitas tersebut, dengan harga 5 ribu menurut saya sudah cukup dikantong. Kemarin saya coba minum yang rasa Jasmine, enak. Apalagi dengan embel-embel tanpa pahit di after taste, membuat si teh ini layak untuk kita minum. O iya, teh ini punya beberapa varian, selain jasmine, ada leci dan peach. Kayaknya sih juga enak sih, apalagi kalau gratis...hehe. Oke, sekali lagi mengingatkan, review ini hanya subyektif penulis lho ya...Mari minum teh :)




Sumber :
https://www.klikdokter.com/healthnewstopics/health-topics/manfaat-white-tea-untuk-kesehatan


Tuesday, November 1, 2016

Toko Oleh-Oleh Rahmawati


 Pusat oleh-oleh Gresik yang berpadu dengan Lezatnya Nasi Krawu

Tampak depan 
Puas jalan-jalan dan berziarah di kota Wali, yuk kita langsung lanjut dengan wisata belanja. Toko oleh-oleh Rahmawati yang beralamat di Jl.Raya Ambeng-Ambeng Watangrejo Duduk Sampeyan Gresik ini, selain menawarkan makanan khas gresik, juga bisa menjadi pilihan untuk berisirahat sambil kulineran. Dilengkapi dengan restoran dengan nama “Warung Musafir,” pengunjung tidak hanya merasakan sensasi membeli oleh-oleh dan beristirahat, namun bisa menikmati nasi krawu, beserta lezatnya masakan khas warung apung Rahmawati.
Halaman Depan

Toko yang berdiri sejak tahun 2015 ini, merupakan salah satu usaha dari Grup Warung Apung Rahmawati. Jika dilihat dari website sebelah, Warung Apung Rahmawati ini usaha keluarga (dipelopori oleh oleh ibu Susmiati) yang dirintis sejak 1997. Setelah sukses dengan 11 cabang, kini juga merabah dunia oleh-oleh. Hebat bukan?

Toko oleh-oleh yang buka daari jam 07.00 sampai pukul 21.00 ini pun juga memiliki masakan special lho, ada aneka sambal yang memanjakan lidah kita, mulai dari sambal teri, bawang, ikan asin, ika peda, trasi dan rujak bakar. Kenapa special? Yap, karena merupakan olahan dari chef Rahmawati sendiri, dan pastinya lezaat dirasa. “Di toko Rahmawati ini, sambal yang paling diminati yaitu sambal teri, cukup dengan Rp. 15.000, kita bisa bawa pulang. Apalagi disini juga menyediakan bandeng asap, setengah kilonya dihargai Rp. 35.000, pokoknya kami jamin harganya murah dengan kualitas yang baik,’ ujar Bambang selaku pengelola toko.


“Untuk tempat istirahat selepas jalan-jalan kami siap melayani. Cukup dengan Rp. 15.000, pengunjung bisa beristrahat sambil makan, dan membeli oleh-oleh khas gresik di sini. Kapasitas kami juga sampai 200 orang. Jadi cukup untuk rombongan bus,” ujarnya. Yuk bagi yang ingin kulineran, bisa mampir nih di toko oleh-oleh Rahmawati, harga dan kualitas dijamin. Reservasi tempat bisa hubungi (031) 99100885. Mari berlibur!

jajanan khas gresik
Daftar Harga di Ramawati, cukup murah bukan?





bandeng yang mak nyuuus
pudak, cukup Rp.26.000

Sunday, October 30, 2016

Review Teh Gelas, Nikmatnya Teh yang ada di Dalam Botol


varian teh gelas http://bit.ly/2e11Ewg
Judul diatas cukup provokatif untuk dijadikan meme, karena memang produk ini awalnya dibuat dalam kemasan gelas. Karena permintaan pasar yang tinggi, teh besutan brand Orang Tua (OT)  bertransformasi menjadi berbagai varian, mulai dari bentuk gelas, kotak, dan Pet. Dan pastinya, brand ini mengantongi juara sebagai Top Brand Award. Cukup menarik bukan?

Mari kita kupas, teh dengan kemasan dominan warna hijau ini mengklaim, bahwa produknya merupakan seduhan daun teh berkualitas terbaik. Dipadukan dengan menggunakan gula asli, dikemas menggunakan proses berteknologi PET Aseptic dan UHT untuk menjaga mutu produk. Jika dilihat dari komposisinya, berupa air, gula, daun teh dan perisa identik alami teh dengan kandungan energi 80 kkal. 

Produk yang diluncurkan tahun 2007, dengan produksi oleh PT. CS2 Pola Sehat Bogor ini ketika dirasakan penulis, memang terasa menyegarkan ketika diminum.  Rasa khas teh terasa tanpa menimbulkan efek “after taste” di lidah. Nah, dari rasa inilah yang pastinya disukai oleh lidah Indonesia, sehingga mengantarkan produk ini menjadi top brand.

Dilansir dari Tribun Batam, Anna Maria selaku Public Relation OT mengatakan,"Salah satu produk minuman yang jadi ikon produk OT adalah teh gelas yang menyumbang 60 persen market share secara nasional," jelasnya. Strategi cukup jitu, dengan kualitas the yang mumpuni, jaringan distribusi yang kuat, varian yang banyak, membuat produk ini dicintai masyarakat. Tak lupa juga, marketing yang jitu juga menyumbang market share the gelas, dilihat di instagramnya (tehgelas.id), promonya begitu 
massif, mulai dari lomba selfie sampai edukasi ke masyarakat. Sudahkan minum the hari ini?
Salam.

Sumber :
http://www.topbrand-award.com/about-top-brand/overview

Thursday, October 27, 2016

Review Teh Hijau Indomaret, Strategi Jitu Private Label


https://mobile.twitter.com/Indomaret/status/635678202778681345
Pertama kali beli, kemasan merk teh hijau indomaret ini cukup bagus, dengan warna dominan hijau, mempertegas simbol si teh, yang memang berupa daun. Dalam kemasannya, tertulis isi bersih 450 ml dengan aroma melati.  Penasaran dengan kata-kata aroma, aku ceklah dikomposisi, ternyata memang berupa perisa artifisial melati, hehe :) Tapi, untuk the hijaunya memang ada, tertulis di komposisi sebesar 0,4%.

Private label milik indomaret ini jika dibandingkan dengan produk sejenis memang lebih murah. Produk sejenis harganya lebih mahal, dengan selisih sampai seribu rupiah. Private label memang harus diwaspadai oleh pemilik brand-brand yang lain, apalagi setelah baca ulasan di blog milik tetangga http://creasionbrand.blogspot.co.id/2013/07/private-label-lampu-kuning-pemilik-brand.html. Dan pinternya lagi nih, si teh hijau ini sering dijadikan hadiah pembelian item-item tertentu. Contohnya, ketika kita membayar tagihan angsuran, kita dapat gratis 1 teh hijau. Yap, salut deh dengan indomaret, strategi ini jitu sebagai sarana promosi produk.

Teh hijau ini diproduksi oleh PT. Hokkan Indonesia bekerjasama dengan PT. Indomarko Pristama (distributor), setelah beberapa kali browsing, PT. Hokkan malah lebih fokus pada pembuatan botol plastik, dan tidak ada informasi apapun mengenai pembuatan private label indomaret. Menurut penulis sih, mungkin pembuatan teh hijau sebagai lini bisnis indomaret dengan hokkan ini memang belum banyak terekspos, hehe..

Aroma melati dari teh ini memang terasa, dan setelah diminum rasa tehnya tertinggal di tenggorokan. Ya, kalau dibandingkan dengan teh dari brand ternama, memang teh hijau indomaret ini perlu perbaikan di komposisinya. Taste betterlah, cocok diminum pas panas terik matahari...hahaa. Oke, sekali lagi ini subyektifitas ya, kalau ada yang mau nyobain, silakan ke indomaret terdekat :).


Wednesday, October 26, 2016

Review Kopiko 78°C Mocharetta


hadap depan, kemasannya menggoda iman kan? :)
hadap belakang

Terik matahari Gresik mengantarkanku untuk membeli kopi siap minum di salah satu minimarket, iseng-iseng sih milihnya, soalnya ada tulisan promo (cuma 5k) dengan ukuran 240 ml, jadi nyobain deh, ya sekalian review produk kompetitor(maklum aku kerja di FMCG* sebelah,wkwkwk)

Pas lihat botolnya, ada nuansa gold di kemasannya, cakep sih kelihatan mewah. Oke, botol dibuka, dan sluuurp, rasa cokelatnya pekat, dan cukup menyegarkan ditenggorokan.

Oke, sebelum aku review lebih dalam, aku browsing juga review dari situs sebelah tentang mocharetta ini. Diberitakan dari kalteng pos, produk milik PT Mayora Indah Tbk ini dilaunching pada tahun 2015 dengan 3 varian rasa, yaitu coffelatte, caramel frappe dan yang kita ulas ini, mocharetta J

Kalau dilihat dari promonya sih, nih kopi terbuat dari biji kopi pilihan yang diekstrak pada suhu 780C (mayora mengklaim suhu ini merupakan suhu terbaik untuk pembuatan kopi), kalau aku mah mana tahu suhu-suhu perkopian..hehee. Nah, nih kopi juga kombinasi dari susu caramel dan cokelat (disebut moka), sehingga menghasilkan rasa yang lezat dan aroma yang nikmat.

Meski tidak terasa asam di after tastenya, nih mocharetta nggak begitu welcome dengan lidahku, cokelatnya terlalu pekat sehingga terasa manis yang ‘neeg.’ Untuk sertifikasi halal dan keamanan pangan dari MUI tak perlu diragukan lagi, sudah tercantum di kemasan.

And overall, Mocharetta ini recommended deh buat pecinta kopi yang menyukai tekstur yang pekat dan tasty. Sekali lagi, ini sekedar penilaian subyektif lho yaa, kalau ada yang berkeberatan bisa bikin review juga. Yuuk, selamat menikmati.

*FMCG = fast moving consumer goods _> jualan produk yang siap konsumsi


Suka duka penjual susu- Nestlé




Sudah satu setengah bulan ini aku move on dari penjual jasa modal usaha menjadi penjual susu.
istilahnya keren sih,,dulu jadi bankir,sekarang jadi marketing business to business produk Nestlé.
kenapa harus move on?
ya..pilihan hidup mengharuskan memilih..pernikahan dan mengikuti suami adalah pilihanku 
kalau diperbankan dulu pressure besar namun fasilitas menyenangkan,,kalau jualan susu ini pressure tetep besar tapi kita bebas bereksplorasi .
kenapa bebas bereksplorasi?
karena tidak ada aturan baku se "saklek" perbankan. ya karena resiko di susu lebih kecil,yang penting bs menjual produk susu yg berkualitas dan tidak expired 
Aku bekerja di distributornya Nestlé. jadi setiap daerah, Nestlé mempercayakan distribusinya di perusahaan di tiap2 wilayah masing2.
Nah, aku di distributor  area gresik. hehee...
sedikit share jobdesk,, disini ada 2 channel,yaitu nutrition (medical) ama grocery....yang nutrition lebih fokus ke produk susu 0-6 bulan (infant) dan produk medical nestle ke bidan2 dan apotik,dan yang grocery ada nescafe,milo yang dipasarkan ke supermarket,pasar,dll. nah aku masuk di grocery yg alternatif channelnya.. aku menawarkan produk susu ke perusahan-perusahaan,hotel,restoran,dan cafe di area sini.
yah,suka duka itu pasti 
sukanya aku jadi kenal area gresik,nambah saudara,,dan yang pasti nambah uang jajan.wkwk..
dukanya,banyak kompetitor yang udah masuk ke perusahaan (jadi target nggak sampai2),kalau barangnya sedikit bawa sendiri (bikin otot jadi kuat )..habis itu yg lebih ngenes lagi,,di gresik karyawannya emang banyak yg nggak dikasih budget..wkwkwk
Tapi,itu semua jadi tantangan...
yuk tetap semangaaat ✌✌

Analisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Potong di Perusahaan Sari Andhini Yogyakarta


             Ternak potong adalah ternak yang dipelihara sebagai penghasil protein berupa daging, di Indonesia fungsi ternak potong belum optimal terbukti dari peningkatan konsumsi baik daging tidak diikuti oleh kenaikkan dan ketersediaan ternak potong dalam jumlah yang memadai, untuk itu diperlukan berbagai peningkatan populasi ternak maupun diversifikasi ternak potong.
Pada tahun 1988, pemerintah menetapkan standar minimal kebutuhan protein hewani untuk masyarakat Indonesia sebesar 4,5 gram/kapita perhari. Salah satu sumber protein hewani dapat diperoleh melalui ternak sapi potong. Produk peternakan sapi potong dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya dengan berbagai cara, diantaranya dengan pengadaan bibit dan peningkatan mutu, pengolahan dan pemeliharaan yang baik dan pemasaran yang terorganisir.
Peningkatan produk peternakan ini juga mengalami banyak kendala, misalnya saja minimnya pengetahuan peternak, faktor modal, dan kebanyakan peternak hanya menjalankan usaha tersebut sebagai usaha sampingan saja sehingga tidak berusaha meningkatkan produksinya secara optimal. Selain itu, perencanaan yang matang sebelum menjalankan usaha peternakan dan evaluasi juga sangat penting untuk keberlanjutan sebauh usaha peternakan.
Pratikum Perencanaan dan Evaluasi Proyek Peternakan dibuat berdasarkan permasalahan tersebut agar praktikan mengetahui secara langsung kondisi usaha peternakan di lapangan, dari pengolahan data-data hasil praktikum diharapkan masalah-masalah yang dihadapi para peternak dalam mempertahankan keberlanjutan sebuah usaha peternakan selama ini dapat diatasi atau dipecahkan, terutama perusahaan penggemukan sapi potong.

DESKRIPSI PROYEK

Aspek Umum
Lokasi. Usaha ini merupakan usaha feedlot sapi potong yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km. 9,5 Gondangan, Sadonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
Sejarah usaha. Usaha feedlot sapi potong di Sari Andini ini pertama kali didirikan untuk memenuhi kekurangan pasokan sapi potong yang nantinya akan dipotong di RPH. Peternakan Sari Andhini berdiri pada tahun 1992 oleh bapak Tunang selaku pemilik peternakan yang awalnya merupakan usaha jagal sapi milik keluarga secara turun temurun. Seiring dengan berkembangnya usaha, Sari Andini yang memiliki luas areal peternakan satu hektar mulai melakukan jual beli sapi dengan peternak. Kegiatan jual beli dapat berupa peternak membeli sapi untuk digemukkan dari Sari Andini kemudian apabila sapi sudah layak potong peternak kemudian menjual sapinya kembali ke Sari Andini. Kegiatan yang lain yaitu Sari Andini membeli sapi dari peternak untuk digemukkan  di usaha pengemukan sapi potong Sari Andini, selanjutnya setelah layak potong sapi di bawa ke RPH.

Aspek Sosial
            Suatu proyek jika ditinjau dari segi komersil dilaksanakan untuk memperoleh keuntungan, mamun diharapkan juga ada dampak sosial yang baik bagi masayarakat di sekitar lokasi proyek. Aspek sosial ini tidak terlepas juga dengan CSR (Corporate Social Responsibility), yaitu tanggungjawab sosial oleh perusahaan. CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya (WBCSD, 1999)
            Usaha peternakan sapi potong Sari Andini dari segi sosial secara tidak langsung telah ikut memperbaiki kesejahteraan para peternak, yaitu melalui cara memperpendek alur penjualan. Peternak langsung menjual sapi tanpa harus melewati pihak ketiga atau di pasar ternak, sehingga keuntungan yang diperoleh peternak lebih maksimal.
Sari Andini juga ikut serta dalam mengurangi pengangguran melalui penyerapan tenaga kerja. Kesejahteraan karyawan juga diperhatikan, misalnya dalam bentuk tunjangan kesehatan. Masyarakat sekitar juga diuntungkan, dengan dapat memanfaatkan kotoran ternak yang dihasilkan di Sari Andini secara gratis.
           
Aspek Teknis
            Jenis sapi potong yang dipelihara di peternakan Sari Andihini adalah sapi Limpo, PO dan Simpo yang dipelihara selama enam bulan. Pakan yang diberikan untuk penggemukkan berupa hijauan dan konsentrat yang dibuat sendiri dalam bentuk komboran. Bahan makanan adalah bahan yang dapat dimakan, disukai, dicerna dan dapat digunakan oleh hewan. Rumput, hijauan kering (hay), bekatul dan produk lain adalah bahan makanan ternak, tetapi tidak semua komponen dalam bahan makanan dapat dicerna hewan. Bahan makanan ternak terdiri dari tanaman, hasil tanaman dan kadang-kadang berasal dari hewan yang hidup di laut (Tillman et al., 1998).
            Pemberian air minum tidak dilakukan secara terpisah karena pada pemberian konsentrat telah banyak mengandung air yang menurut peternak telah mencukupi kebutuhan setiap ekor sapi. Kandang sapi potong Sari Andhini terletak tidak jauh dari pemukiman masyarakat, sehingga di peternakan dibangun tembok pembatas yang rapat sebagai peredam angin dan tembok setinggi 3 meter. Menurut Arianto (2003), bahwa lokasi kandang sebaiknya cukup jauh dari tempat pemukiman agar bau dan limbah peternakan tidak menganggu penghuni pemukiman.
            Jalur transportasi tidak begitu sulit karena peternakan tersebut berjarak 1 km dari jalan raya. Adapun jenis transportasi yang dapat digunakan adalah sepeda motor, becak, bis dan truk. Selain itu, bangunan di peternakan adalah kandang, gudang pakan, tempat limbah, kantor, mess karyawan dan halaman parkir.

Aspek Komersial
            Perusahaan Sari Andhini menggemukkan sapi selama 6 bulan. Sapi tersebut lalu sebagian dijual dalam bentuk hidup dan sebagian lagi dipotong di Rumah Potong Hewan Colombo. Bagi sapi yang dijual hidup, biasanya penjualan sapi potong dilakukan langsung di kandang. Para pembeli datang langsung ke kandang dan memilih sendiri ternak yang diinginkan. Sapi potong yang telah dipilih akan dikeluarkan dari kandang kemudian ditimbang sehingga diketahui harga per bobot hidupnya.
            Sapi yang dijagal, dipotong di RPH setiap harinya dipotong satu atau dua sapi berdasarkan kebutuhan. Perusahaan Sari Andhini mendapatkan keuntungan dari daging, tulang dan non karkas yang harganya bervariasi tiap bagiannya.

Aspek Finansial
Aspek finansial merupakan aspek utama yang akan menyangkut tentang perbandingan antara pengeluaran dan pemasukan yang ada atau returns dalam suatu proyek (Triton, 2006). Dana yang diperoleh dalam pembuatan peternakan sapi Sari Andhini diperoleh dari dana milik sendiri dan sebagian lagi berasal dari pinjaman bank sebanyak 200 juta rupiah yang digunakan sebagai biaya untuk investasi dan operasional.

PENGORGANISASIAN DAN MANAJEMEN PROYEK

Suatu proyek harus dihubungkan secara tepat dengan struktur kelembagaan di suatu negara atau daerah. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam manajamen proyek yaitu sistem penguasaan tanahnya (land tanure), ukuran tanah yang dikuasai (size holding), hubungan administrasi proyek dengan lembaga atau agen yang ada, staf dapat bekerja dengan lembaga-lembaga yang ada, (Gittinger, 1986).
Usaha penggemukan sapi di Sari Andini sebenarnya merupakan pengembangan usaha dari usaha turun temurun keluarga yang berupa pemotongan sapi, usaha pengembangan tersebut dilakukan karena semakin meningkatnya jumlah permintaan daging sapi dan diperlukannya cadangan sapi siap potong untuk stok jika permintaan pasar naik dengan periode penggemukkan 6 bulan.
Pada setiap periode penggemukkan dilakukan pembelian bakalan sapi sebanyak 50 ekor dengan jenis sapi yang dipilih adalah sapi Simpo, Limpo, dan Peranakan Ongole (PO). Pembelian bakalan yang dilakukan memiliki kisaran harga beli yaitu untuk sapi PO memiliki kisaran harga Rp 5.000.000,00 dengan umur sapi 1,5 tahun sedangkan untuk sapi Simpo yang dibeli memiliki kisaran harga Rp 9.000.000,00 untuk umur 1,5 tahun.
Pemilihan jenis sapi berdasarkan prediksi permintaan pasar, yaitu jika akan menyambut idul adha kebanyakan sapi yang dipelihara sapi putih, tetapi jika menjelang lebaran maka jenis sapi yang dipelihara kebanyakan sapi merah. Pembelian bakalan dilakukan secara bertahap pada dua minggu pertama setiap awal periode penggemukan, setelah dilakukan pemeliharaan selama 6 bulan baru sapi dikeluarkan. Pemeliharaan bersifat continue jadi sapi di kandang berjumlah tetap jika ada yang keluar ada juga yang masuk dalam satu kali periode penggemukan.
Pengeluaran sapi bisa berupa dijual hidup dan langsung dipotong sendiri, tetapi kebanyakan sapi hasil pemeliharaan akan dipotong sendiri, dalam satu periode penggemukan jumlah sapi yang dipotong adalah 48 ekor, rata-rata satu minggu memotong 12 ekor sapi, kalau dalam hari kira-kira per hari 1-2 ekor sapi.
Hasil pemotongan sapi yang dijual berupa daging sapi, tulang, penjualan non karkas seperti jerohan dan kulit. Hasil pemotongan tersebut dipasarkan di pasar melalui langganan dan sebagian dijual sendiri melalui depot daging Sari Andini. Daging dijual dengan harga Rp 62.000/kg sedangkan sapi hidup dijual dengan harga Rp 23.000/kg bobot hidup. Kotoran ternak dalam perusahaan ini belum dijual secara komersiil, hanya digunakan sendiri dan jika ada yang membutuhkan bisa diambil secara gratis.
Usaha penggemukan sapi di Sari Andini melakukan investasi usaha pertama berupa lahan pertanian, lahan kandang, bangunan kandang, mobil pick up, sepeda motor roda tiga, bangunan RPH, instalasi air, gudang pakan dan pagar keliling. Peralatan yang digunakan dalam usaha ini berupa sekop, selang air, arit, pisau jagal, sapu lidi, ember, drum, alat pencacah ketela, sikat dan lampu.
Feedlot Sari Andhini dalam satu kali periode proyek, biaya operasional yang harus dikeluarkan berupa pembelian bakalan sapi, pembelian pakan, gaji karyawan, biaya bensin, pembelian obat-obatan dan vitamin, biaya dokter hewan, biaya listrik, kayu bakar, air dan telepon.
Pada usaha penggemukan ini pakan yang dipakai yaitu 30% hijauan dan 70 % konsentrat. Hijauan yang digunakan berupa jerami padi yang dibeli dari sisa panen padi di wilayah Sleman. Sedangkan konsentrat berupa campuran kleci, dedak, pollard, bungkil kedelai, ketela, mollases, garam. Biaya yang dikeluarkan rata-rata untuk satu ekor sapi adalah Rp 15.000/hari untuk sapi PO dan Rp 25.000/hari untuk sapi Simpo dan Limpo.
Usaha penggemukan sapi di Sari andini menggunakan jasa 9 anak kandang dan 4 jagal dengan gaji per bulan Rp 350.000,00, tunjangan hari raya (sebesar gaji satu bulan), makan setiap hari dan penginapan.
Kandang didirikan diatas tanah seluas satu hektar, dengan tiga bagunan kandang sapi, satu bagunan gudang pakan, satu bangunan RPH, dua bagunan untuk istirahat anak kandang. Satu buah kandang dapat diisi maksimal 20 sapi dan berbentuk kandang individual.
Sumber dana berasal dari pinjaman bank dan warisan tanah/lahan dari keluarga. Sari Andini bekerjasama dengan distributor penjual pakan seperti dalam pengadaan pakan konsentrat dan pengambilan jerami dari petani di Sleman, sedangkan dalam pemasaran produk dagingnya Sari Andini juga sudah lama mendapatkan pasaran karena usaha ini sudah turun menurun dan mendapatkan nama dan kepercayaan para pelanggan. Proyeksi dilakukan setiap 5 tahun sekali jika ada kendala maka akan diperbaiki, dan jika ada peluang maka akan melakukan pengembangan proyek.

JADWAL PROYEK

Proyek penggemukan sapi  dilakukan dalam 5 tahun dengan satu kali periode penggemukan adalah 6 bulan, jika setiap tahunnya terdapat 2 kali periode penggemukan maka total periode penggemukan dalam proyek investasi adalah 10 kali periode penggemukan.
Proyeksi selama 5 tahun bisa dianilisis jika mendapatkan profit yang memuaskan dan tidak banyak kendala sesuai dengan rencana, maka akan dilakukan peningkatan usaha, namun jika masih banyak kendala maka akan diperbaiki sesuai keadaan nyata dan bagaimana membuat keadaan tersebut memberikan profit bagi usaha.



ESTIMASI BIAYA

Biaya yang dibutuhkan di Sari Andhini dijabarkan sebagai biaya investasi dan operasional, untuk biaya investasi meliputi :
Tabel 1. Biaya Investasi di Feedlot Sari Andhini
Investasi
Biaya (Rp.)
lahan pertanian
360,000,000
bangunan kandang
108,000,000
lahan kandang
1,600,000,000
mobil pick up
35,000,000
motor roda tiga
12,000,000
sumber air dan instalasi
1,200,000
gudang pakan
10,000,000
bangunan RPH
25,000,000
pagar keliling
42,000,000









Biaya operasional di perusahaan Sari Andhini meliputi peralatan seperti gayung, sekop dan ember dilakukan setiap dibutuhkan, antara peralatan satu dengan yang lain berbeda, tapi jika dirata-rata pergantian peralatan setiap dua periode sekali. Biaya operasional lain seperti bibit sapi, pakan dan bensin nilainya juga berbeda-beda menyesuikan dengan kebutuhan (dapat dilihat dilihat di tabel cash flow). Berikut ini biaya operasional di Feedlot Sari Andhini selama satu periode :



Tabel 2. Biaya Operasional di Feedlot Sari Andhini
Operasional
Biaya
bibit sapi
407,150,000
gaji karyawan/tenaga kerja
 27,300,000
listrik,air, dan telepon
 1,200,000
Bensin
 3,900,000
Pakan
 205,200,000
obat-obatan,vitamin
 300,000
dokter hewan
 1,800,000
minyak tanah dan kayu bakar
 3,600,000
social cost
 750,000
Gayung
 20,000
Sekop
 360,000
selang air
 225,000
Arit
 130,000
sapu lidi
 30,000
Ember
 360,000
Drum
 480,000
pencacah ketela
 1,300,000
Pisau
 300,000
Lampu
 105,000


ESTIMASI PENDAPATAN

Pendapatan yang diperoleh perusahaan Sari Andhini berasal dari penjualan sapi hidup dan penjualan berupa karkas dan non karkas. Satu periode penggemukan jumlah sapi yang dipotong adalah 48 ekor, rata-rata satu minggu memotong 12 ekor sapi.
Perusahaan ini dalam ini hari memotong 1-2 ekor sapi, hasil pemotongan tersebut, dijual berupa daging, tulang, penjualan non karkas seperti jerohan dan kulit. Hasil pemotongan tersebut dipasarkan di pasar melalui langganan dan sebagian dijual sendiri melalui depot daging Sari Andini.
Daging dijual dengan harga Rp 62.000/kg sedangkan sapi hidup dijual dengan harga Rp 23.000/kg bobot hidup, bila diestimasi pada periode pertama perusahaan mengalami kerugian karena mengalami kerugian, sedangkan untuk periode-periode berikutnya, perusahaan mendapatkan keuntungan (hasil dapat dilihat di cash flow).



ANALISIS FINANSIAL

Nilai-nilai finansial di sektor pertanian mencerminkan kebijaksanaan pemerintah yang berusaha mencapai tujuan-tujuan yang luas, dan bukan hanya efisiensi ekonomi. Meskipun demikian, tujuan utama penilaian proyek adalah menyusun biaya-biaya dan benefit ekonomi dari suatu investasi dan kalau mungkin menunjukkan kontribusi proyek tersebut dalam pencapaian tujuan-tujuan kebijaksanaan yang lebih luas.
Feedlot Sari Andhini dalam proyek usahanya mendapatkan dana yang berasal dari milik sendiri dan pinjaman dari bank sebanyak 200 juta. Periode pertama, perusahaan ini mengalami kerugian sebanyak Rp. 1,429,226,300 rupiah, namun pada periode berikutnya perusahaan ini sudah meraup keuntungan per periode rata-rata bisa mencapai Rp. 674,197,400.

Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode (Apriyono, 2007).
Umar (2003), menyatakan bahwa cash flow disusun untuk menunjukkan perubahan cash selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan cash tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber cash dan penggunaan-penggunaannya. Penerimaan dan pengeluaran cash ada yang bersifat rutin dan ada pula yang bersifat insidentil.
            Biaya-biaya untuk menggunakan modal dimaksudkan untuk menentukan berapa besar biaya riil dari masing-masing sumber dana yang dipakai dalam berinvestasi. Perlu ditentukan biaya penggunaan modal rata-rata dari keseluruhan dana yang akan dipakai, sehingga berdasarkan hal ini patokan tingkat keuntungan yang layak (cut off rate) dari proyek ini dapat diketahui.
Cash inflow yang diperoleh yaitu dari penjualan penjualan sapi hidup, penjualan daging, penjualan tulang dan penjualan non karkas. Penjualan sapi hidup tiap periodenya sama, yaitu sebesar Rp. 30,000,000, sedangkan penjualan untuk sapi yang dijagal berbeda-beda, hal ini karena pemotongan setiap harinya berbeda-beda (dalam satu hari bisa satu atau dua sapi yang dipotong). Total pendapatan dari perusahaan pada periode pertama mencapai Rp.  674,197,400 dan bervariasi untuk periode berikutnya.
Cash outflow berupa biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi seperti lahan pertanian, kandang dan pagar keliling hanya sekali dalam lama proyek (5 tahun). Sedangkan biaya operasional seperti bibit, peralatan dan tenaga kerja bervariasi tergantung dari kebutuhan. Total cash outflow dalam perusahaan Sari Andhini mencapai Rp. 2.847.750.000.

Analisis Kelayakan Proyek
            Analisis kelayakan proyek diperlukan dalam rangka mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan, penolakan ataupun pengurutan suatu proyek. Gray, et al. (1993) menyatakan bahwa ada lima macam kriteria kelayakan yang umum dipakai yaitu Net Present Value (NPV) dari arus benefit dan biaya, Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Gross Benefit-Cost Ratio (Gross B/C) dan Profitability Ratio (PV/K).
Analisis kelayakan proyek yang digunakan untuk perencanaan proyek ini meliputi tiga kriteria kelayakan yaitu Net Present Value (NPV) dari arus benefit dan biaya, Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit-Cost Ratio  B/C ratio).
            Net Present Value (NPV) atau keuntungan netto suatu usaha adalah pendapatan bruto dikurangi jumlah biaya, maka NPV suatu proyek adalah selisih PV arus benefit dengan PV arus biaya. Tanda suatu proyek layak/go dinyatakan dengan nilai NPV sama atau lebih dari nol (Gray et al.,1993). Nilai NPV pada feedlot Sari Andhini adalah 129.246.812,1. Perencanaan proyek pada feedlot Sari Andhini berdasarkan perhitungan NPV dapat dikatakan layak.
            Net BCR adalah PV benefit dibagi PV biaya, pada perencanaan proyek diperoleh 3.39373. Gross BCR adalah jumlah NPV positif dibagi jumlah NPV negatif, pada perencanaan perusahaan Sari Andhini diperoleh 1,478189723., sedangkan Benefit Cost Ratio (B/C) diperoleh nilai 2,473616166 sehingga perencanaan proyek di peternakan Sari Andhini dapat dikatakan layak karena nilainya lebih dari 1. Benefit Cost Ratio (B/C) adalah nilai perbandingan antara benefit pada tingkat bunga yang berlaku (discount factor) dari cost yang didiskontokan dengan tingkat bunga yang sama selama umur proyek (Anonim, 2007).
            IRR yang dihasilkan adalah 47,97231031 % sehingga hasilnya lebih besar dari tingkat bunga yaitu 6%. Menurut Anonim (2007). Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga/discounted factor rate yang mempersamakan nilai sekarang (present value) penerimaan dengan nilai sekarang jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur proyek.
            Proyek dikatakan layak bila Net Present Value (NPV) positif, Benefit-Cost Ratio  (B/C ratio) lebih dari 1 dan Internal Rate of Return (IRR) lebih dari tingkat bunga. Perencanaan proyek di peternakan Sari Andhini layak karena memenuhi kriteria kelayakan proyek. 




KESIMPULAN

Feedlot Sari Andhini memiliki nilai NPV 129.246.812,1(positif), Net BCR 3.39373 (lebih dari 1), Gross BCR 1,478189723 (lebih dari 1) dan Internal rate of return (IRR) 47.97231031% (bunga 6%), sehingga perencanaan proyek  dapat dikatakan layak.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Sistem Informasi Pola Pembiayaan/Lending Modal Usaha Kecil. Available at : http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no =20619&idrb=42101. Accesion date on 10 May 2010 at 13.08

Anonim. 2009. Manajemen Proyek. Available at:http://www.nuansahati.co. cc /2009/09/ manajemen-proyek.html. Accesion date on 9 May 2010 at 20.18

Apriyanto. 2007. Cash Flow. Available at: http://ilmumanajemen. wordpress. com /2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/. Accesion date on 10 May 2010 at 12.11


Arianto, H.B. 2003. Penggemukkan Sapi Potong Secara Cepat. Fakultas Peternakan. UGM. Yogyakarta

Gray, C, Payaman S, Lien K, PFL. MasPaitella, RCG Varley. 1993. Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, dan S. Lebdosoekotjo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada    University Press. Yogyakarta

Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

WBCSD. 1999. Corporate Social Responsibility : Meeting Changing Expectation. World Business Council for Suistainable Development.ISBN 2-94-024007-8