Sunday, November 13, 2011

Strategi Pemasaran Berdasarkan Product Life Cycle (PLC)


          Setiap produk yang dibuat pasti mengalami fase dari mulai produk tersebut diperkenalkan ke pasar sampai dengan produk tersebut sudah tidak laku di pasaran. Hal inilah yang diungkapkan dalam kurva Product Life Cycle, dimana kurva ini membagi fase sebuah produk ke dalam 4 bagian, yaitu fase introduction, growth, maturity, dan decline. Setiap fase ini mempunyai kondisi yang berbeda-beda, seperti pertumbuhan penjualannya, profitnya, jumlah kompetitornya, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam menyikapi kondisi yang berbeda-beda ini, dibutuhkan strategi pemasaran yang berbeda-beda pula agar produk dapat bersaing di pasaran serta menghasilkan profit.
  • Introduction. Pada fase ini penjualan akan tumbuh dengan lambat dan profit sangat kecil (bahkan mungkin mengalami kerugian) karena besarnya biaya yang dikeluarkan. Untuk itu perusahaan perlu mengeluarkan biaya promosi yang sangat besar (dibandingkan dengan tingkat penjualannya) yang ditujukan pada beberapa hal, seperti memberi informasi pada potential customer mengenai adanya produk baru (product awareness), biaya untuk mengeluarkan product trial, biaya distribusi barang. Perusahaan seharusnya memfokuskan produknya pada customer yang siap beli. Selain itu, pada fase introduction ini, biasanya harga barang yang ditawarkan cenderung tinggi. Akan tetapi produk yang ditawarkan adalah produk yang standar. Perusahaan yang akan memperkenalkan produk baru harus membuat keputusan yang tepat kapan produknya akan memasuki pasar. Jika dia menjadi produk yang pertama (pioneer), maka hal ini akan memberikan pengaruh yang besar, akan tetapi resiko dan biaya yang ada juga cukup besar. Sebaliknya, jika dia menjadi produk pengikut (follower), maka produk ini akan menguasai pasar hanya apabila disertai dengan teknologi yang superior, kualitas yang baik, serta brand yang kuat. Sebuah riset mengatakan bahwa produk yang pertama kali diperkenalkan di pasar (market pioneer) memperoleh pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan dengan produk pengikut (follower). Bahkan ada riset lain yang mendapatkan bahwa 19 dari 25 perusahaan yang menjadi penguasa pasar di tahun 1923, tetap menjadi penguasa pasar di tahun 1983 (60 tahun kemudian). Hal ini dikarenakan customer akan menyebutkan brand dari produk tersebut ketika mereka puas dengan produk yang diberikan. Akan tetapi, tidak selalu market pioneer menguasai pasar yang ada. Pada beberapa industri, justru follower mempunyai pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan dengan pioneer. Sebuah riset mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti produk pioneer yang belum “matang”, positioning yang salah, produk pioneer muncul saat demand masih lemah, biaya pengembangan produk yang menghabiskan dana yang dimiliki pioneer, kurangnya resource untuk bersaing dengan perusahaan lain yang lebih besar, serta kurangnya kompetensi dari manajemen pioneer. Sementara itu, kesuksesan follower ditunjang oleh harga produk yang lebih rendah, adanya peningkatan produk yang berkelanjutan, serta adanya pengambilan pangsa pasar dengan cara yang “kasar”.
  • Growth. Pada fase ini pertumbuhan penjualan sangat pesat, sehingga profit yang diperoleh juga meningkat. Melihat opportunity yang ada, kompetitor-kompetitor baru mulai memasuki pasar. Mereka memperkenalkan produk yang sama dengan feature-feature yang berbeda serta distribusi yang lebih luas. Sejalan dengan adanya peningkatan demand, harga produk pun akan mangalami penurunan secara lambat (atau bisa juga harga tetap sama). Biaya promosi cenderung tetap atau jika mengalami peningkatan maka tidak akan drastis. Akan tetapi peningkatan biaya promosi ini tidak sebanding dengan peningkatan penjualan yang sangat tinggi. Untuk mempertahankan peningkatan pangsa pasar yang tinggi, perusahaan melakukan berbagai strategi:
·          
    • Meningkatkan kualitas produk, menambahkan feature baru dan memperbaiki desain produk, serta memberikan service tambahan atau jaminan terhadap produk
    • Menambahkan model baru, ukuran baru, rasa baru, dan sebagainya untuk melindungi produk utama.
    • Memasuki segmen pasar baru.
    • Memperluas cakupan distribusi dan memasuki saluran distribusi baru.
    • Mengubah fokus advertising dari product awareness menjadi product preference.
    • Menurunkan harga jual produk untuk menarik second layer customer.
    • Market modification Perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya dengan 2 metode. Metode yang pertama yaitu dengan meningkatkan jumlah konsumen produknya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menarik konsumen produk pengganti (substitute product), memasuki segmen pasar baru, menarik konsumen produk kompetitor. Sedangkan metode yang kedua adalah dengan cara meningkatkan jumlah pemakaian produk. Konsumen diarahkan untuk menggunakan produk dengan frekuensi yang lebih sering, dengan takaran yang lebih banyak, atau menggunakan produk tersebut untuk kebutuhan yang lain.
  • Maturity. Fase ini biasanya berlangsung lebih lama dari fase-fase sebelumnya. Pada fase ini pertumbuhan penjualan cenderung lambat (bahkan dapat mulai menurun) karena produk sudah diterima oleh pasar. Profit biasanya akan stabil atau bahkan cenderung menurun karena adanya kompetitor. Tingkat penjualan yang menurun menyebabkan adanya kelebihan produksi, yang pada akhirnya berimplikasi pada persaingan. Untuk mendapatkan pasar, kompetitor melakukan berbagai hal, seperti meningkatkan promosi & advertising, meningkatkan budget R&D untuk pengembangan produk, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan kompetitor yang lemah menjadi tersingkir. Supaya dapat tetap bersaing pada fase ini, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan:
  • Product modification. Modifikasi produk dapat dilakukan melalui beberapa metode. Metode yang pertama yaitu dengan cara peningkatan kualitas, yang berarti peningkatan performa dari fungsi produk. Metode yang kedua yaitu penambahan feature, seperti ukuran, berat, material, aksesoris, dan sebagainya yang dapat meningkatkan fungsi, tingkat keselamatan, dan kenyamanan dari produk. Metode yang terakhir yaitu perbaikan desain (tingkat estetika) dari produk. • Marketing mix modification Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan juga dapat melakukan analisis terhadap beberapa aspek, yaitu harga produk yang bersaing dengan kompetitor, distribusi yang lebih intensif, advertising yang menekankan pada brand differences, promosi penjualan, personal selling, dan juga service yang diberikan. Perusahaan seringkali bingung apakah lebih baik meningkatkan budget advertising atau budget promosi penjualan. Pada fase maturity, pengaruh promosi penjualan lebih besar dibandingkan dengan advertising karena konsumen produk mencapai titik ekuilibrium dalam kebiasaan membelinya dan dalam pilihannya. Dalam hal ini, pendekatan psikologi (advertising) kurang efektif dibandingkan dengan pendekatan finansial (promosi penjualan)
·          
    • Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi pasar atau memperkuat posisi persaingan.
    • Mempertahankan level investasi perusahaan sampai pada titik dimana ketidakpastian terhadap industri menjadi jelas.
    • Mengurangi tingkat investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan kelompok customer yang tidak memberikan keuntungan, serta meningkatkan investasi pada pasar yang memberikan keuntungan.
    • Mengambil investasi perusahaan untuk memperoleh dana cair (cash) dalam waktu yang singkat.
    • Meninggalkan bisnis dalam waktu yang singkat dengan cara menjual aset perusahaan secepatnya Dalam memilih strategi yang tepat untuk dilakukan, perusahaan harus melihat kondisi industri yang ada serta kekuatan perusahaan untuk bersaing dalam industri tersebut. Jika kondisi industri sudah tidak menarik tetapi kekuatan perusahaan masih ada, maka sebaiknya perusahaan mempertimbangkan untuk meninggalkan industri tersebut. Sedangkan jika kondisi industri masih menarik dan perusahaan masih mempunyai kekuatan untuk bersaing, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan investasinya.
  • Decline. Pada fase ini penjualan akan menurun, sehingga profit juga akan semakin menurun. Penurunan penjualan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, serta semakin meningkatnya persaingan domestik maupun internasional. Pada fase ini, beberapa perusahaan akan meninggalkan pasar. Semakin kecil exit barriers, maka semakin mudah perusahaan untuk meninggalkan suatu industri. Sebenarnya, ini menjadi suatu hal yang menarik bagi perusahaan yang tetap bertahan pada industri tersebut, karena perusahaan tersebut dapat menarik konsumen dari perusahaan yang “pergi”. Berikut ini beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang berada pada fase decline:
Referensi:
  • Kotler, Philip dkk., 2003, Marketing Management An Asian Perspective, Edisi Ketiga, Singapore: Prentice Hall Pearson Education Asia Pte Ltd.

Rambut Sehat Indah dengan Berkerudung

Sedikit tulisan yang diterbitkan di Majalah Kuntum...jadi seneng..hehe... cekidot :

Sobat Kuntum, berkerudung memang kewajiban bagi kita sebagai kaum muslimah. Nah, terkadang rambut yang ada didalam kerudung ini kurang kita perhatikan, padahal rambut merupakan mahkota bagi kita kaum perempuan.
Tak jarang rambut berketombe, rontok dan kusam gara- gara kita salah merawatnya. Bahkan karena masalah ini, ada yang sampai memangkas habis rambutnya menjadi super pendek. Nah, kalau kita mau merawat rambut dengan baik, pasti segala masalah itu bisa dihilangkan. Tidak perlu mahal kok, yang penting kita rajin merawatnya. Berikut tips bagi sobat Kuntum yang berkerudung :
1.      Pilihlah kerudung atau jilbab dari bahan yang mudah menyerap keringat. Seperti katun atau kaos. Bahan kain yang mudah menyerap keringat dan berpori-pori besar sangat berguna untuk memudahkan sirkulasi udara di kepala. So, dengan menggunakan bahan ini, rambut kita menjadi lebih bisa bernafas.
2.      Keramas tidak harus dilakukan setiap hari. Kalau setiap hari, rambut kita yang malah rusak karena rambut bisa menjadi kering dan patah. Keramas maksimal 3 kali seminggu, hal ini karena kulit kepala kita memproduksi minyak alami yang menjaga agar rambut tetap sehat. Bila kita memakai shampo setiap hari, maka minyak ini tidak bisa terserap oleh rambut. Padahal, minyak ini berfungsi sebagai pelembut rambut serta membuat rambut lebih bersinar.
3.       Jika hendak menggunakan jilbab, lebih baik rambut kita diurai. Atau jangan mengikatnya terlalu kencang. Untuk menghindari rambut yang digulung sebaiknya jangan biarkan rambut kita panjangnya melebihi 60 cm. So, jangan panjang-panjang ya rambutnya. Hehe
4.     Kita juga perlu menghindari warna gelap untuk kerudung atau jilbab. Warna gelap mudah menyerap matahari. Jika aktivitas anda lebih banyak di bawah sinar matahari lebih baik pilih warna lembut atau putih. Terkadang kita sering memakai kerudung hitam karena merupakan warna netral, namun jika aktivitas kita di luar rumah, kerudung hitam jangan dipakai ya…
5.      Islam memang agama yang indah, kita sebagai perempuan diwajibkan untuk mengulurkan kerudung kita menutupi dada. Ternyata dari sisi ilmiah bisa dijelaskan, karena jika kerudung kita mengikat kerudung di leher, maka udara yang keluar masuk ke rambut akan semakin menipis, sehingga berbahaya bagi rambut. Jadi, kerudung memang sebaiknya dilepas hingga bagian tepinya menjuntai agar rambut muda bernafas.

Nah, itulah beberapa tips untuk merawat rambut, jika sobat Kuntum memiliki uang berlebih, rambut bisa ditambah perlakuannya dengan diberi kondisioner atau creambath. Yuk sobat Kuntum muslimah, jaga rambut kita agar tetap sehat bersinar. Selamat mencoba.

Nge-blog yuk, biar Tambah Pinter

Entah seberapa banyak saya menulis di blog, namun selalu saja hanya tidak terawat dan entah dimana "juntrungannya". Kini sedang bersemangat untuk nge-blog ria... setidaknya, blog ini merupakan ekspresi dari rasa cintaku pada dunia media...
seringkali aku menulis ketika PAS ADA TUGAS, ketika harus menulis naskah ataupun tugas kuliah...hoho
Hm, jika luang aku lebih banyak melakukan aktivitas lain yang tidak produktif..(hehe..baru sadar sekarang)...
setidaknya, inilah yang disebut Citizen Jurnalism....bener-bener setiap orang bisa menulis dan dibaca oleh orang lain.Kemajuan teknologi memang sangat membantu manusia dalam mentransfer berbagai banyak informasi, melalui blog, setiap orang dapat berekspresi. Mulai dari tulisan yang ilmiah, sampai hal yang remeh temeh seperti yang sekarang saya tulis...hehe...
Oke, dengan  blog ini, setidaknya saya belajar untuk mengasah ketajaman tulisan saya... emang pisau tajem..haha...tapi suer deh, blog bener bener membuat kita lebih pede untuk menulis dan berkreasi...hoho...
Ngeblog bikin kita tambah pinter...hohoho....